5 Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Ketika akan terjun ke dunia desain grafis, Anda meski memahami beberapa hal dasar. Salah satunya adalah prinsip-prinsip desain grafis. Prinsip-prinsip ini meski dipahami dan dikuasai sebaik mungkin. Hal ini agar hasilnya optimal.

Karena penggabungan atau kombinasi antara satu prinsip dengan yang lainnya akan menghasilkan karya yang menarik, nyentrik, dan elegan. Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip desain grafis yang meski Anda kuasai.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Kesederhanaan dan proporsional

Prinsip pertama adalah kesederhanaan. Yang mana, kesederhanaan ini bisa kita artikan sebagai karya yang proporsional. Tidak berlebihan dan tidak kurang.

Adapun titik terbaik dari penerapan prinsip ini adalah ketika sebuah desain mampu mengajak para audience menatap lama-lama desain tersebut tanpa adanya rasa jenuh atau bosan.

Kemudian, pesannya juga tersampaikan, singkat, jelas, dan mudah dimengerti siapapun yang melihatnya. Prinsip ini menjadi hal yang sangat penting Anda perhatikan. Cukup jelaskan pesan yang ada pada desain dengan cara elegan, efektif, dan kreatif.

Ini akan menjadi nilai plus dari desain yang Anda buat. Memang, prinsip satu ini agak susah. Karena perlu latihan secara terus menerus. Itulah mengapa Anda meski berlatih lebih keras.

Agar semua pesannya sampai ke penikmat atau audience.

Salah satu kesalahan yang kerap dialami oleh desainer ialah pemilihan font yang kacau.

Yakni, terjadi ketidakseimbangan antara desain dengan fontnya. Sehingga membuat desain terlihat agak berantakan.

Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda hanya menggunakan 2 sampai 3 font saja. Karena ini bisa membuat desain tersebut lebih sederhana dan elegan. Itulah mengapa penting membandingkan antara elemen satu dengan yang lainnya.

Baca Juga  Sejarah Desain Grafis & Asal Usulnya Yang Wajib Diketahui

Kesatuan

Prinsip-prinsip desain grafis yang kedua adalah kesatuan. Prinsip ini akan membuat sebuah desain grafis terlihat menyatu. Sehingga, ketika Anda tidak bisa menerapkan prinsip ini, maka hasilnya akan terlihat kacau, berantakan, atau tercerai berai.

Yang kemudian berdampak pada tidak nyaman saat audience melihat. Prinsip keseimbangan kerap kita sebut dengan prinsip hubungan.

Karena seluruh elemen yang diambil harus bisa berhubungan antara satu dengan yang lain. Mulai dari raut, warna, arah, dan lainnya.

Irama

Siapa sangka, jika ternyata, dalam dunia desain grafis, ada juga yang disebut dengan irama. Irama dalam desain grafis mempunyai arti pengulangan gerak terus menerus atau teratur.

Dalam bentuk-bentuk yang unik, misal barisan semut, ombak laut, gerak daun, dan lain sebagainya. Maka, prinsip ini sangat berhubungan dengan bentuk-bentuk atau unsur-unsur rupa dengan pengulangan.

Mengulangi unsure yang serupa dengan konsisten dan bervariasi merupakan kunci dalam menciptakan visual ritme. Dan penerapannya akan membuat desain lebih santai tapi tetap elegan.

Dominasi

Prinsip-prinsip desain grafis yang berikutnya adalah dominasi. Dominasi ini berarti keunggulan, atau bisa juga keistimewaan.

Yang mana, ia akan dijadikan sebagai pusat perhatian para audiens. Adapun tujuannya adalah untuk menghilangkan kebosanan, mencegah keteraturan, menarik perhatian, dan lain sebagainya.

Keseimbangan

Dan prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah balance, alias keseimbangan. Seluruh karya seni meski mempunyai keseimbangan yang baik. Hal ini supaya para audience bisa menikmatinya dan mudah mencerna maksud atau tujuan karya.

Keseimbangan memang tidak sepenuhnya bisa diukur dengan penglihatan. Melainkan dengan perasaan. Dalam dunia desain grafis, terdapat 2 buah pendekatan dasar. Yakni keseimbangan simetris dengan asimetris.

Untuk yang simetris, biasa diartikan dengan susunan elemen agar rata kanan kiri dari pusatnya. Sementara asimetris ialah pengaturan berbeda. Mulai dari bentuk, warna, tekstur.

Baca Juga  Belajar Desain Grafis Pemula Yang Mudah Untuk Dipelajari

Semoga bermanfaat.

Leave a Comment